Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Bunuh Diri Awal Dari Petaka Panjang

Written By Konsultan Pemetaan Tanah Global Eksplorasi Indonesia on Kamis, 27 Januari 2011 | 05.58

    Masalah panjang tanpa penyelesaian mungkin bagi seseorangakan sangat menggangu jiwa raga dan pikiran,semua orang
haruslah memiliki rasa tolenrasi yang besar mungkin dalam menghadapi segala coba'an yang di berikan umatnya kita harus berfikir
positif dan jangan lupa harus mengambil segala hikmah yang ada di setiapa masalah,namun sekarang apa kenyataannya
di era kepemimpina SBY ini sudah banyak orang bunuh diri,mereka menyiayiakan kehidupan yang di berikan kepada mereka
latar belakang dari bunuh diripun hampir sama yaitu maslah ekonomi dan rumah tangga.

    Saya sudah banayk membaca koran dari sebuah media cetak maupun dari internet,sebagian besar orang yang bunuh diri adalah
orang-orang dalam usia produktif,yang kedua adalah usia remaja sedangkan usia anak-anak hanyalah korban dari perbuatan putus asa tersebut.
mereka-meraka yang bunuh diri sangat beragam tata caranya mulai dari gantung diri melompat dari atas ketinggian,ataupun menenggak racun
namun lebih sadisnya lagi apabila mereka melakukan secara bersama sama ataupun bersama anak-anaknya yang belum tahu apa-apa

    Perbuatan bunuh diri sangatlah dilarang,di masyrakat maupun di dalam agama islam,bunuh diri hanya merugikan kita sendiri nanti
kelak setelah mati di akhirat sana mereka tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang pasrah
saya disini akan memberitahukan beberapa hadist yang mengemukakan tentang larangan bunuh diri mari kita lihat di bawah ini :

Kerasnya larangan bunuh diri. Orang yang bunuh diri dengan suatu alat, akan disiksa dengan alat tersebut dalam neraka dan tidak
akan masuk surga kecuali jiwa yang pasrah

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam
perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan
meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri,
maka ia akan jatuh di neraka Jahanam selama-lamanya. (Shahih Muslim No.158)

Hadis riwayat Tsabit bin Dhahhak ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta, maka ia seperti apa yang ia
 ucapkan. Barang siapa yang bunuh diri dengan sesuatu, maka ia akan disiksa dengan sesuatu itu pada hari kiamat. Seseorang tidak
boleh bernazar dengan sesuatu yang tidak ia miliki. (Shahih Muslim No.159)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Aku ikut Rasulullah saw. dalam perang Hunain. Kepada seseorang yang diakui keIslamannya beliau bersabda: Orang ini termasuk ahli neraka.
Ketika kami telah memasuki peperangan, orang tersebut berperang dengan garang dan penuh semangat, kemudian ia terluka. Ada yang melapor kepada Rasulullah saw.:
"Wahai Rasulullah, orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia".

Nabi saw. bersabda: Ia pergi ke neraka.
Sebagian kaum muslimin merasa ragu. Pada saat itulah datang seseorang melapor bahwa ia tidak mati, tetapi mengalami luka parah.
Pada malam harinya, orang itu tidak tahan menahan sakit lukanya, maka ia bunuh diri. Hal itu dikabarkan kepada Nabi saw.
Beliau bersabda: Allah Maha besar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.
Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memanggil para sahabat:"Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali jiwa yang pasrah.
 Dan sesungguhnya Allah mengukuhkan agama ini dengan orang yang jahat". (Shahih Muslim No.162)

Bahkan seseorang yang bunuh diri itupun kita sebagai umat muslim tidak boleh menyolatkannya seperti hadist yang tertera di bawah ini:

Jabir Ibnu Samurah Radliyallaahu 'anhu berkata: Pernah dibawa kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seorang laki-laki yang mati
bunuh diri dengan tombak, lalu beliau tidak menyolatkannya. Riwayat Muslim.

Bagaimana sudah tahu bukan akibat dari bunuh diri kelak di akhirat,masalah selesai di dunia namun lebih pedih lagi masalah yang dialami
di akhirat jadi kita harus selalu berfikir postif untuk menghadapi segala ujian yang ada di dunia ini,ujian di dunia ini hanyalah tolak ukur dari
kekuatan iman kita di dunia,apabila kita bisa menghadapinya maka bahagialah orang-orang yang melakukannya tanpa cara-cara yang di larang
dalam agama.....

Artikel Terkait Lainnya Seputar:



0 komentar:

Posting Komentar

" Terima Kasih telah mengkomentari Blogs CAPOLISMA "